PENGERTIAN:
Tuli ialah keadaan dimana orang
tidak dapat mendengar sama sekali (total deafness), suatu bentuk yang
ekstrim dari kekurangan pendengaran. Istilah yang sekarang lebih sering
digunakan ialah kekurangan pendengaran (hearing-loss) (Louis,1993). Kekurangan pendengaran ialah keadaan dimana orang kurang
dapat mendengar dan mengerti perkataan yang didengarnya.Pendengaran normal ialah
keadaan dimana orang tidak hanya dapat mendengar, tetapi juga dapat mengerti
apa yang didengarnya.(Anderson,1874)
ANATOMI:
Anatomi
Fisiologi Telinga
Secara anatomi telinga dibagi menjadi
tiga bagian yaitu :
1. Telinga Luar,
terdiri dari :
a. Pinna/Aurikel/Daun
Telinga
Pinna merupakan gabungan tulang rawan yang diliputi
kulit, melekat pada sisi kepala. Pinna membantu mengumpulkan gelombang suara
dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.
b. Liang
Telinga/Kanalis Autikus Externus (KAE)
Memiliki tulang rawan pada bagian lateral dan bertulang
pada bagian medial, seringkali ada penyempitan liang telinga pada perbatasan
tulang rawan ini.
c. Kanalis
Auditorius Exsternus
Panjangnya sekitar 2,5 cm, kulit pada kanalis mengandung
kelenjar glandula seruminosa yang mensekresi substansi seperti lilin yang
disebut juga serumen. Serumen mempunyai sifat antibakteri dan memberikan
perlindungan kulit. Kanalis Auditorius Eksternus akan berakhir pada membran
timpani.
2. Telinga Tengah,
terdiri dari :
a. Membran
Timpani/Gendang Telinga membatasi telinga luar dan tengah.
Merupakan suatu bangunan berbentuk kerucut dengan
puncak-nya umbo mengarah ke medial. Membrane timpani tersusun oleh suatu
lapisan epidermis, lapisan fibrosa, tempat melekatnya tangkai malleus dan
lapisan mukosa di bagian dalamnya.
b. Kavum Timpani
Dimana terdapat rongga di dalam tulang temporal dan
ditemu-kan 3 buah tulang pendengaran yang meliputi :
1) Malleus,
bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga.
2) Inkus,
menghubungkan maleus dan stapes.
3) Stapes, melekat
pda jendela oval di pintu masuk telinga dalam.
c. Antrum Timpani
Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak
dibagian bawah samping kavum timpani, antrum dilapisi oleh mukosa yang
merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani, rongga ini berhubungan
dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat
dibelakang bawah antrum di dalam tulang temporalis.
d. Tuba Auditiva
Eustakhius
Dimana terdapat saluran tulang rawan yang panjangnya ±
3,7 cm berjalan miring kebawah agak ke depan dilapisi oleh lapisan mukosa. Tuba
Eustakhius adalah saluran kecil yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam
telinga.
3. Telinga
Dalam, terdiri dari :
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang
temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis
semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus
koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan
kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama
lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan.
ETIOLOGI:
Penurunan fungsi pendengaran bisa disebabkan oleh : Suatu masalah mekanis di
dalam saluran telinga atau di dalam telinga tengah yang menghalangi
penghantaran suara (penurunan fungsi pendengaran konduktif) yaitu
:
1. Kerusakan pada
telinga dalam, saraf pendengaran atau jalur saraf
Pendengaran
di otak (penurunan fungsi pendengaran sensorineural).
2. Penurunan
fungsi pendengaran sensorineural dikelompokkan menjadi :
a. Penurunan fungsi pendengaran sensorik (jika kelainannya
terletak pada telinga dalam.
b.
Penurunan
fungsi pendengaraan neural (jika kelainannnya terletak pada saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak).
3. Penurunan fungsi pendengaran sensorik bisa
merupakan penyakit keturunan
Tetapi mungkin
juga disebabkan oleh :
a. Trauma akustik (suara yang sangat keras)
b. Infeksi virus pada telinga dalam
c. Obat-obatan tertentu
d. Penyakit meniere.
4. Penurunan
fungsi pendengaran neural bisa disebabkan oleh :
a. Tumor oatak yang juga menyebabkan kerusakan pada
saraf-saraf disekitarnya dan batang otak
b. Infeksi
c. Berbagai penyakit
otak dan saraf (misalnya stroke)
d. Dan beberapa penyakit keturunan (misalnya penyakit
Refsum).
5. Pada
anak-anak,kerusakan saraf pendengaran bisa terjadi akibat :
a. Gondongan
b. Campak jerman (rubella)
c. Meningitis
d. Infeksi telinga dalam.
Kerusakan jalur saraf pendengaran di otak bisa terjadi
akibat penyakit demielinasi (penyakit yang menyebabkan kerusakan pda selubung
saraf).
GEJALA:
1) Deterlorisasi wicara
Individu yang bicara dengan bagian akhir kata tidak jelas atau dihilangkan, atau mengeluarkan kata-kata bernada datar, mungkin karena tidak mendengar dengan baik, Telinga memandu suara, baik kekerasan maupun ucapannya.
ASUHAN KEPERAWATAN:
Individu yang bicara dengan bagian akhir kata tidak jelas atau dihilangkan, atau mengeluarkan kata-kata bernada datar, mungkin karena tidak mendengar dengan baik, Telinga memandu suara, baik kekerasan maupun ucapannya.
2) Keletihan
Bila Individu merasa mudah lelah ketika mendengarkan percakapan atau pidato, keletihan bisa disebabkan oleh usaha keras untuk mendengarkan. Pada keadaan ini, Individu tersebut menjadl mudah tersinggung.
Bila Individu merasa mudah lelah ketika mendengarkan percakapan atau pidato, keletihan bisa disebabkan oleh usaha keras untuk mendengarkan. Pada keadaan ini, Individu tersebut menjadl mudah tersinggung.
3) Acuh
Individu yang tak bisa mendengar perkataan orang lain mudah mengalami depresi dan ketidaktertarikan terhadap kehidupan secara umum. Menarik dlri dari sosial Karena tak mampu rnendengar apa yang terjadi di sekitarnya.
Individu yang tak bisa mendengar perkataan orang lain mudah mengalami depresi dan ketidaktertarikan terhadap kehidupan secara umum. Menarik dlri dari sosial Karena tak mampu rnendengar apa yang terjadi di sekitarnya.
4) Rasa tak nyaman
Kehilangan rasa percaya diri
dan takut berbuat salah menciptakan suatu
perasaan tak aman pada kebanyakan orang dengan gangguan pendengaran. Tak ada
seorang pun yang menginglnkan untuk mengatakan atau melakukan hal yang salah
yang cenderung membuatnya nampak bodoh. Tak mampu membuat
keputusan-prokrastinal.Kehilangan kepercayaan diri membuat seseorang dengan
gangguan pendengaran sangat kesulitan untuk membuat keputusan.
5) Kecurigaan
Individu dengan kerusakan
pendengaran, yang sering hanya mendengar sebagian dari yang dikatakan, bisa
merasa curiga bahwa orang lain membicarakan dirinya atau bagian percakapan yang
berhubungan dengannya sengaja diucapkan dengan lirih sehingga la tak dapat
mendengarkan
6) Kebanggaan semu
Individu dengan kerusakan pendengaran berusaha menyembunyikan kehilangan pendengarannya. Konsekwensinya, ia sering berpura-pura mendengar padahal sebenarnya tidak.
Kesepian dan ketidak bahagiaan Meskipun setiap orang selalu menginginkan ketenangan, namun kesunyian yang dipaksakan dapat membosankan bahkan kadang menakutkan. Individu dengan kehilangan pendengaran sering merasa (terasing)
7) Kesulitan dalam mendengarkan percakapan, terutama jika di sekelilingnya berisik
8) Terdengar gemuruh atau suara berdenging di telinga (tinnitus)
9) Tidak dapat mendengarkan suara televisi atau radio dengan volume yang normal
10) Kelelahan dan iritasi karena penderita berusaha keras untuk bisa mendengar
11) Pusing atau gangguan keseimbangan
Individu dengan kerusakan pendengaran berusaha menyembunyikan kehilangan pendengarannya. Konsekwensinya, ia sering berpura-pura mendengar padahal sebenarnya tidak.
Kesepian dan ketidak bahagiaan Meskipun setiap orang selalu menginginkan ketenangan, namun kesunyian yang dipaksakan dapat membosankan bahkan kadang menakutkan. Individu dengan kehilangan pendengaran sering merasa (terasing)
7) Kesulitan dalam mendengarkan percakapan, terutama jika di sekelilingnya berisik
8) Terdengar gemuruh atau suara berdenging di telinga (tinnitus)
9) Tidak dapat mendengarkan suara televisi atau radio dengan volume yang normal
10) Kelelahan dan iritasi karena penderita berusaha keras untuk bisa mendengar
11) Pusing atau gangguan keseimbangan
- Pengkajian
Perawat perlu
melakukan anamnesa dari keluhan klien seperti :
Nyeri saat
pinna (aurikula) dan tragus bergerak
1. Nyeri
pada liang tengah
2).Telinga terasa
tersumbat
3). Perubahan
pendengaran
4). Keluar cairan
dari telinga yang berwarna kehijauan
Riwayat
kesehatan yang perlu ditanyakan kepada klien diantaranya :
1). Kapan keluhan nyeri terasa oleh klien
2). Apakah klien dalam waktu dekat lalu berenang
dilaut,kolam renang
Ataukah danau
3). Apakah klien
sering mengorek-ngorek telinga sehingga mengakibatkan nyeri setelah dibersihkan
4). Apakah klien
pernah mengalmi trauma terbuka pada liang telinga akibat terkena benturan
sebelumnya
- Diagnosa keperawatan
- Gangguan komunikasi verbal b.d degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam
- Harga Diri b.d Fungsi Pendengaran Menurun
- Kurang aktivitas b.d menarik diri lingkungan
C.
Intervensi
Diagnosa keperawatan 1
Gangguan komunikasi verbal b.d degenerasi tulang-tulang
pendengaran bagian dalam
1. Tujuan
Komunikasi
verbal klien berjalan baik
Kriteria hasil:
Dalam 1 hari klien dapat :
1.
Menerima pesan melalui metode alternative
2.
Mengerti apa yang diungkapkan
3.
Memperlihatkan suatu peningkatan kemampuan untuk berkomunikasi
4.
Menggunakan alat bantu dengar dengan cara yang tepat
Diagnosa keperawatan II
Harga Diri b.d Fungsi Pendengaran Menurun
Tujuan:
Klien dapat menerima keadaan
dirinya
Kriteria hasil
Secara bertahap klien dapat :
1.
Mengenai perasaan yang menyebabkan perilaku menarik diri
2.
Berhubungan sosial dengan orang lain
3.
Mendapat dukungan keluarga mengembangkan kemampuan klien untuk b.d orang lain
4.
Membina hubungan saling percaya dengan perawat
Intervensi:
1.
Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
2.
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab klien tidak
mau bergaul / menarik diri
3.
Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang mungkin
4.
Beri pujian thd kemampuan klien mengungkapkan perasaan
5.
Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan dan kerugian dari perilaku
menarik diri
6.
Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
7.
Bina hubungan saling percaya dengan klien
Diagnosa keperawatan III
Kurang aktivitas b.d menarik diri
lingkungan
Tujuan:
\ Klien dapat melakukan
aktivitas tanpa kesulitan
Kriteria hasil
Secara bertahap klien dapat :
1.
Menceritakan perasaan-perasaan bosan
2.
Melaporkan adanya peningkatan dalam aktivitas yang menyenangkan
3.
Menceritakan metoda koping thd perasaan marah atau depresi yang disebabkan koleh
kebosanan
2.
Intervensi / rencana tindakan
a.gangguan komunikasi verbal
tindakan / intervensi
1.
Kaji tingkat kemampuan klien dalam penerimaan pesan
2.
Periksa apakah ada serumen yang menganggu pendengaran
3.
Bicara dengan pelan dan jelas
4.
Gunakan alat tulis pada waktu menyampaikan pesan
5.
Beri dan ajarkan klien pada penggunaan alat bantu dengar
6.
Pastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik
7.
Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan telinga
Intervensi:
1.
Beri motivasi untuk dapat saling berbagi perasaan dan pengalaman
2.
Bantu klien untuk mengatasi perasaan marah dari berduka
3.
Variasikan rutinitas sehari-hari
4.
Libatkan individu dalam merencanakan rutinitas sehari-hari
5.
Rencanakan suatu aktivitas sehari-hari
6.
Berikan alat bantu dalam melakukan aktivitas
D.
Implementasi
Pelaksanaan intervensi
E.
Evaluasi
Tidak dapat dilakukan karena tidak ada pasien
PENUTUP
Kesimpulan
Ketulian
disebabkan karena virus Toxoplasma Rubella atau campak, Herpes, dan Sipilis.
Terkadang kedua orang tua tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap virus
tersebut sehingga
menyebabkan ketulian pada anaknya kelak.
Ketulian juga bisa dialami ketika anak pada masa pertumbuhan, misalnya pada saat lahir, anak lahir normal hanya saja menjelang usia 10 tahun ia mengalami sakit sehingga diberikan obat dengan dosis tinggi sehingga menyerang telinganya.
Ketulian juga bisa dialami ketika anak pada masa pertumbuhan, misalnya pada saat lahir, anak lahir normal hanya saja menjelang usia 10 tahun ia mengalami sakit sehingga diberikan obat dengan dosis tinggi sehingga menyerang telinganya.
Jadi ada gangguan pendengaran karena
obat-obatan yang memiliki efek samping menyebabkan ketulian. Seperti pil kina
juga mempunyai pengaruh yang besar pada telinga, maupun aspirin juga terbilang
rawan, oleh karena
Itu harus hati-hati bila digunakan.
Faktor
genetik juga bisa mempengaruhi, misalnya kedua orang tuanya normal, namun kakek
dan neneknya memiliki riwayat pernah mengalami ketulian. Hal ini bisa berdampak
pada anak. Anak terlahir dengan disedot, vakum, Caesar juga bisa merusak
saraf pendengaran. Jika anak mengalami tuli saraf, tentu tidak bisa
disembuhkan, hanya bisa di bantu dengan alat bantu dengar semata.
Menurut pendapat yang saya peroleh bahwa terdapat tiga jenis utama ketunarunguan menurut lokasi ganguannya:
BalasHapus1. Conductive loss, yaitu ketunarunguan yang terjadi bila terdapat gangguan pada bagian luar atau tengah telinga yang menghambat dihantarkannya gelombang bunyi ke bagian dalam telinga.
2. Sensorineural loss, yaitu ketunarunguan yang terjadi bila terdapat kerusakan pada bagian dalam telinga atau syaraf auditer yang mengakibatkan terhambatnya pengiriman pesan bunyi ke otak. (Ketunarunguan Andi tampaknya termasuk ke dalam kategori ini.
3. Central auditory processing disorder, yaitu gangguan pada sistem syaraf pusat proses auditer yang mengakibatkan individu mengalami kesulitan memahami apa yang didengarnya meskipun tidak ada gangguan yang spesifik pada telinganya itu sendiri. Anak yang mengalami gangguan pusat pemerosesan auditer ini mungkin memiliki pendengaran yang normal bila diukur dengan audiometer, tetapi mereka sering mengalami kesulitan memahami apa yang didengarnya.
Berdasarkan tingkat keberfungsian telinga dalam mendengar bunyi mengklasifikasikan ketunarunguan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Ketunarunguan ringan (mild hearing impairment), yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyi dengan intensitas 20-40 dB (desibel). Mereka sering tidak menyadari bahwa sedang diajak bicara, mengalami sedikit kesulitan dalam percakapan.
2. Ketunarunguan sedang (moderate hearing impairment), yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyi dengan intensitas 40-65 dB. Mereka mengalami kesulitan dalam percakapan tanpa memperhatikan wajah pembicara, sulit mendengar dari kejauhan atau dalam suasana gaduh, tetapi dapat terbantu dengan alat bantu dengar (hearing aid).
3. Ketunarunguan berat (severe hearing impairment), yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 65-95 dB. Mereka sedikit memahami percakapan pembicara bila memperhatikan wajah pembicara dengan suara keras, tetapi percakapan normal praktis tidak mungkin dilakukannya, tetapi dapat terbantu dengan alat bantu dengar.
4. Ketunarunguan berat sekali (profound hearing impairment), yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyi dengan intensitas 95 dB atau lebih keras. Mendengar percakapan normal tidak mungkin baginya, sehingga dia sangat tergantung pada komunikasi visual. Sejauh tertentu, ada yang dapat terbantu dengan alat bantu dengar tertentu dengan kekuatan yang sangat tinggi (superpower).
Nama : NITASARI
HapusKelas : 1B
Nim : 14010082
Menurut pendapat saya 7 cara mengatasi tuli,Telinga merupakan indera pendengaran yang komplek, sebuah komponen ang berfungsi mengolah gelombang suara. Jika indera yang satu ini tidak berfungsi anda jangan khawatir, sebab kita dapat mencegah ketulian yang disebabkan oleh beberapa hal.
BalasHapusSiapapun dari kita pastinya tidak menginginkan sebuah gangguan pendengaran, namun tanpa kita sadari telah sering melakukan tindakan yang merusak organ pendegaran. Adapun tujuh cara mencegah tuli pada telinga anda adalah sebagai berikut :
1. Besar Kecil Normal
Mendengarkan musik favorit dengan perangkat earphone atau headphone memang menyenangkan. Banyak orang melakukannya dalam perjalanan seperti di kereta api, pesawat, maupun bis kota.
Meski menyenangkan, tetaplah bijaksana saat menggunakan perangkat ini. Sebab, pemakaian yang berkepanjangan dengan suara yang keras bisa berdampak pada kemampuan pendengaran.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kerusakan pendengaran? Berikut adalah beberapa tip sebagaimana dilansir dari laman Times of India, Jumat 2 November 2012.
2. Gunakan penyumbat telinga
Semakin keras kebisingan dan semakin lama seseorang terpapar suara bising, maka semakin besar peluang pendengaran akan rusak. Maka lindungilah telinga dengan alat sejenis penutup telingadan menjauhlah dari sumber kebisingan secepat mungkin.
Biarkan telinga Anda istirahat
Jangan biarkan telinga dijejalkan earphone dalam waktu yang lama. Gunakan seperlunya dan beri kesempatan telinga untuk istirahat beberapa waktu.
3. Kecilkan volume
Jangan memasang volume musik pada tingkat yang sangat keras, sampai-sampai Anda tidak bisa mendengar suara di sekitar. Pakai aturan. Misalnya mendengarkan musik dengan volume tidak lebih dari 50 persen dan tidak lebih dari 90 menit.
4. Kenali kerasnya suara earphone
Jika musik tidak nyaman Anda dengarkan atau Anda tidak bisa mendengar suara sekeliling, atau orang di dekat Anda bisa mendengar suara musik dari earphone yang Anda gunakan, itu artinya suara earphone Anda sudah terlalu keras. Memang mengasyikan, tapi itu bisa membunuh kemampuan mendengar Anda.
5. Rawat telinga
Jangan gunakan kapas pembersih untuk membersikan telinga Anda. Lebih baik memakai tetes telinga atau minyak zaitun sekali sepekan untuk mengeluarkan kotoran secara natural.
6. Gunakan teknologi secara efektif
Jika perangkat MP3 Anda punya fitur 'smart volume', gunakan. Itu bisa membantu Anda mengatur valume dan tidak akan membiarkan volume meningkat bahkan untuk lagu favorit Anda.
7. Jangan tunda
Segera minta pertolongan medis jika Anda merasa pendengaran Anda tidak sebaik yang seharusnya. Jangan menunda sampai benar-benar dalam kondisi yang parah. Dan ketika Anda melihat ada yang rusak pada perangkat headphone, gantilah. Jangan menunggu sampai benar-benar rusak.
apa penyebab ketulian???
BalasHapusMenurut Saya, alat pendengaran (telinga) merupakan salah satu indra yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena telinga merupakan organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. salah satu penyakit yang sering terjadi pada telinga yaitu ketulian atau tuna rungu.
BalasHapustuna rungu disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
berikut saya bahas klasifikasi-klasifikasi Tuna Rungu,
1. Klasifikasi etilogis
a. Tuna rungu endogen adalah suatu ketunarunguan yang diturunkan oleh orang tua
b. Tuna rungu eksogen adalah ketunarunguan yang diakibatkan suatu penyakit atau kecelakaan.
2. Klasifikasi anatomis-fisikologis
a. Tuna rungu hantaran (konduksi) adalah ketunarunguan yang disebabkan kerusakan atau tidak berfungsinya alat penghantar getaran pada telinga bagian bawah.
b. Tuna rungu syaraf (perseptif) adalah ketunarunguan sebagai akibat dari kerusakan atau tidak berfungsinya alat pendengarn telinga bagian dalam.
3. Menurut nada yang tak dapat di dengar
a. Tuna rungu nada rendah
b. Tuna rungu nada tinggi
c. Tuna rungu total
4. Menurut terjadinya ketunarunguan
a. Tuna rungu yang terjadi saat dalam kandungan (prenatal)
Ketunarunguan terjadi akibat keracunan makanan, kekurangan gizi, pengaruh obat obatan dan infeksi virus yang dialami pada masa triwulan pertama menimbulkan kerusakan syaraf, dan jaringan otak.
b. Tuna rungu yang terjadi saat kelahiran (natal)
Segala bentuk ganguan pada saat bayi lahir seperti :
Prematuresasi, pinggul sempit, lahir dengan porceps dan berbagai kesulitan saat kelahiran dapat menimbulkan kerusakan syaraf dan jaringan otak.
c.Tuna rungu yang terjadi saat kelahiran (post natal)
Dapat terjadi akibat peradangan selaput otak infeknsi telinga tengah, peradangan gendang telinga dan sebagainya.
5. Ditinjau dari waktu kehilangan pendengaran dibedakan atas:
a. Tuli prabahasa yaitu kehilangan pendengaran, waktu anak berumur kurang dari 2 tahun sebelum menguasai bahasa.
b. Tuli purna bahasa yaitu kehilangan pendengaran waktu anak berumur lebih dari 4 tahun, setelah menguasai berbagi bahasa.
Diperlukan teknik khusus untuk mengembangkan bicara dengan metode visual, taktil, kinestetiok serta semua hal yang dapat membantu terhadap perkembangan bicara dan bahasanya.
Dari beberapa batasan yang terangkum di atas dapat di simpulkan bahwa tunarungu adalah seseorang yang mengalami kerusakan organ pendengaran baik ringan ataupun berat yang akan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari dan pada akhirnya memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus untuk mendapat kehidupan yang layak.
sedangkan menurut saya:
BalasHapusTuli dalam kedokteran dibagi atas 3 jenis:
Tuli/Gangguan Dengar Konduktif adalah gangguan dengar yang disebabkan kelainan di telinga bagian luar dan/atau telinga bagian tengah, sedangkan saraf pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang dengan infeksi telinga tengah, infeksi telinga luar atau adanya serumen di liang telinga.
Tuli/Gangguan Dengar Saraf atau Sensorineural yaitu gangguan dengar akibat kerusakan saraf pendengaran, meskipun tidak ada gangguan di telinga bagian luar atau tengah.
Tuli/Gangguan Dengar Campuran yaitu gangguan yang merupakan campuran kedua jenis gangguan dengar di atas, selain mengalami kelainan di telinga bagian luar dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf pendengaran.
Untuk menentukan jenis dan derajat ketulian dapat diperiksa dengan audiometri
Disamping dengan pemeriksaan audiometri, ambang respon seseorang terhadap bunyi dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan BERA (Brainstem Evoke Response Audiometry, dapat dilakukan pada pasien yang tidak dapat diajak komunikasi atau anak kecil.
Bagaimana bisa ketulian dapat berhubungan dengan kebisuan atau tuna wicara? Apa pendapat kalian?
BalasHapussaya hanya ingin mengeluarkan unek2 pengen jawab pertanyaan dari mbak avin ,:) Manusia bisa berbicara karena ia mendengar. Dengan mendengar muncul keinginan untuk berbicara, berbahasa, berkomunikasi dan mendefinisikan sesuatu.
HapusSebenarnya ada kok kasus orang buta tuli bisa di ajar untuk berbicara. Contohnya Helen Keller yang buta tuli bisu akhirnya dapat berbicara setelah diajar dengan metoda khusus oleh seorang guru. Hingga akhir hayatnya Helen Keller dikenal sebagai seorang penulis, dosen hingga pengamat politik.
Lihat video ini bagaimana cara sang guru mengajarkan helen berbicara http://www.youtube.com/watch?v=Gv1uLfF35Uw&feature=player_embedded#!
Yang menjadi pertanyaan, Jika manusia normal misalnya merasakan bau wangi biasanya kita akan berkata dalam hati (dengan bahasa yang kita kuasai) "Hmmm... wangi sekali" atau "Wangi apaan nih...?". Lalu bagaimana jika orang buta tuli bisu dalam situasi ini?
dalam artikel ini di sebutkan adanya penyakit meniere ( sebuah gangguan telinga di bagian dalam yang dapat menimbulkan pusing secara berkala / vertigo, hilangnya pendengaran, dan telinga berdenging ) lalu bagaimana cara mendiagnosa untuk membedakan penyakit meniere dari penyebab vertigo lainnya. ????
BalasHapusbagaimana tindakan seorang perawat dalam merawat pasien tuna rungu ?
BalasHapusmenurut saya :) Cara Penyelesaian Masalah Dalam Komunikasi Pada Tuna Rungu
HapusBerikut merupakan cara penyelesaian masalah dalam komunikasi pada klien tuna rungu :
a. Menggunakan bahasa isyarat.
b. Libatkan keluarga dalam komunikasi dengan tuna rungu.
c. Gunakan alat bantu dengar.
d. Gunakan bahasa pantomin.
Tekhnik komunikasi pada klien tuna rungu :
a. Penekanan intonasi dan gerak bibir.
b. Menurunkan jarak.
c. Gunakan isyarat kata-kata atau bahasa yang berbentuk tindakan.
d. Pengulangan kata.
e. Menyentuh klien.
f. Menjaga kontak mata.
g. Jangan melakukan pembicaraan ketika sedang mengunyah.
h. Gunakan bahasa pantomin bila memungkinkan dengan gerak sederhana dan perlahan.
i. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari jika bisa dan diperlukan
j. Jika ada sesuatu yang sulit dikomunikasikan coba sampaikan dalam bentuk tulisan, gambar atau simbol.
k. Gunakan bahasa, kalimat, kata-kata yang sederhana.
wah ........
BalasHapusartikelnya bagus , bisa menambah wawasan untuk menangani pasien tuna rungu.
teman - teman ada yang tahu enggak dimana tempat perawatan khusus pasien tuna rungu ?
BalasHapusMengapa genetik menjadi salah satu faktor penyebab gangguan pendengaran / tunarungu ?
BalasHapuseh reek aku mau tanyak, kan kalo kita renang biasanya kan kadang ada yang kemasukan air . itu yapa cara ngatasinya ? apa bisa nyebabkan tuna rungu ?
BalasHapuswawww
BalasHapusapakah tuna rungu tidak bisa disembuhkan...?
BalasHapusApakah bayi tuna rungu bisa terdeteksi ?
BalasHapusmenurut saya, bayi tuna rungu itu sangat sulit untuk terdeteksi, karena Gangguan pendengaran pada bayi sangat sulit diketahui baik tenaga medis maupun orangtua. Biasanya, hanya pada ketulian berat yang terjadi pada kedua telinga yang mampu dicurigai oleh orangtua, sedangkan pada ketulian yang sedang dan ringan, sangat jarang. Jika gangguan pendengaran diketahui sejak dini dan diterapi sebelum usia 6 bulan,
BalasHapusbiasanya Bayi-bayi yang menderita tuna rungu itu tidak secara rutin di-screening pada saat lahir, walau dianjurkan screening dilakukan pada semua bayi yang baru lahir, agar terdeteksi akan ketuna runguan tersebut. Oleh Karena itu, keluarga dan dokter harus waspada pada tanda dan gejala gangguan pendengaran masa anak, sehingga mereka yang dengan gangguan pendengaran yang tidak di-screening secara resmi dapat dikenal seawal mungkin.